Wednesday 14 December 2011

Sepeda Cucu









Kata orang tua, lebih sayang sama cucu bila dibanding sayang anak. Cucu jangan dimarah di depan kakek nenek. Begitulah umumnya sang kakek nenek memohon, pada hal dia alias kakek nenek, dulunya suka memarahi ananknya. Yakni emak atau bapaknya sang cucu di dedepan hidung nya itu. Begitulah hidup barangkali.

Cucu umur 8 tahun, kini sedang berkunjung ke rumah kakek neneknya. Pada kunjungan sebelumnya dia sudah memberi komentar bahwa sepedanya sudah kekecilan. Sepeda kecilnya itu pernah dia bawa ke rumah nya. Pernah jatuh dan giginya patah. Ibunya marah dan sepeda kecilnya disuruh parkir di rumah kakek saja.

Sejak itu. dia bermain sepeda, bila dia berkunjung kerumah kakeknya. Di sana dia bermain sepeda dengan penuh pengawasan sang kakek.

"Kalau beli sepeda, tungguin saya", pinta sang cucu kepada kakek, saat pamit kepada kakek tempo hari. Namun kakeknya dengan telaten membangun sepeda 24' sambil menunggu kedatangan sang cucu. Dicat baru batang dan stang. roda dan lainnya dibeli baru. Tempat duduk dilapisi sarung baru, sangat empuk.

Sang cucu datang berkunjung dan dia tahu kalau sepeda oranye itu adalah sepeda untuknya. Karena diletakkan di sebelah sepeda kecilnya.
Langsung dia coba, dan ternyata jinjit kakinya tak sampai di tanah alias gantung 5 cm.
Sang kakek langsung paham, walau cucunya belum memberi komentar. "Sore nanti kita lihat sepeda di toko".

"Mengapa pilih sepeda lipat?" kata sang kakek dan dijawab. Bahwa sepeda itu sama percis dengan sepeda teman. Warnanya juga sama, rayunya kepada kakeknya.

Namanya cucu di depan sang kakek. Ya begitulah. Sang cucu cuma bilang helem kakek warnanya bagus. Helem untuk sang cucu langsung di usahakan untuk dibeli.
Begitu disuruh memilih helem. Sang cucu minta warna merah biar sama dengan warna sepedanya, berkeliat. Suruh milih sepatu, warnanya juga yang ada merahnya.

Rasain racun sepeda, kata sang kakek dalam hati. Sayang cucu sih.

Dia buka sarung tempat duduk sepeda yang empuk dan ternyata jinjit kakinya sampai ke tanah. Sepeda 24' langsung dia pakai. Sambil tertawa riang.

No comments:

Post a Comment