Saturday 24 October 2015

Sehat Meriah Ukur sedekah umur lit ...


Pagiii om dan tante sadayana..., sudah lama tdk update Facebook saya, moho sharing...
Syukur Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, saya dan kelg masih diberi kesempatan hidup nyaman...
Ikut prihatin kepada saudara, teman dan masyarakat yg tertimpa musibah asap, smg segera dapat diatasi dan mendapatkan haknya menghirup udara segar kembali...

Banyak cerita, banyak foto, banyak hoax dan tentunya banyak jg petuah yg berseliweran disini, mari kita ramaikan dgn sesuatu hal kecil positif yg mungkin bisa bermanfaat bagi kita semua.

Give me a simple life jangan terjebak dgn kegalauan yg terus menerus, kalau di kantor kita suka becanda "udah kroco mumet lagi", kata kata ini membuat kita semua tersenyum dan alhamdulillah bisa tertawa lebar... Nah get it!!!

Gimana caranya, yaaa bekerja sesuai kemampuan dgn penuh integritas tentunya, hati-hati virus mumet itu dimana-mana, di kantor, di rumah, di perjalanan dst..., masak mau dikadalin oleh kegalauan terus, kecuali yg lagi tertimpa musibah yang sabarrr, smg segera tiba waktunya utk mendapatkan haknya hidup nyaman, gak perlu harus mewah...

Nah ini yg ingin saya sampaikan, dimasa-masa terakhir menjelang pensiun saya bekerja, saya seperti diberi anugerah yang luar biasa... "BK2, Bersepeda Ke Kantor", kalau orang2 bilang B2W, Bike to Work.
Banyak cibiran, gak sehatlah, gak amanlah, gak praktislah pokoknya nggaklah utk B2W, ribeeeeett...

Hari demi hari secara bertahap dari sekitar 5 tahun yg lalu, akhirnya saya selalu bersepeda 60km setiap hari kerja ke kantor PP dari rumah saya di Pamulang s/d stasiun Juanda dekat masjid Istiqlal, Jakarta...

Gak capek tuh..., Alhamdulillah ok ok saja koq, karena akhirnya sudah menjadi hal yg biasa, mandi tiap hari di kantor, thanks boss sdh siapkan kamar mandi. Lalu apa sih specialnya... hmmm apa ya, setidaknya saya.....
tidak mengeluarkan polusi,
tidak membuat panas bumi,
tidak membuat macet jalan,
tidak membuat berisik,
tidak membuat jalan rusak,
hemat bbm hemat ongkos,
hemat waktu karena lebih cepat drpd naik mobil dst dst....., lumayankan banyak juga toh manfaatnya..., ttp masih aja dicemooh, aaaccchh klise itu... hahahaha apa kata kaulah.....

Lalu aman gak?, kalau aman gak aman dimanapun orang bisa ciloko. Pada saat tulang selangka saya patah karena disenggol motor, ada seorang petinggi kantor mengatakan "dibayarpun saya tdk mau sepedahan ke kantor di Jakarta" duuuhhh lebih sakiiiittt ucapan yg ini drpd cilokonya... ttp inilah hebatnya B2W karena anda terlatih utk tegar, tetap keep smile karena dijalanan gak pernah mumet, lancar teruuuss ada macet bisa bermanuver dgn lincah (khusus utk action manuver di jalanan Jkt, ada video dan photonya yg dibuat teman2 Rocketers... gile bingiiitsss lah, gak boleh tayang kali ama kpi hihihi....), kalau ketemu kawan yg sepedahan kring kring saling menyapa tersenyum, senang hati ini.... beda dgn mobil yg terjebak macet berjam jam, tensi bisa naik hahaha... (maaf kalau ada yg ngamuk gak setuju).
Lalu pertanyaannya utk para pengendara kendaraan bermotor apa kita merasa aman habis nubruk orang dgn kendaraan, tentu urusannya panjang, belum perasaan bersalah yg bisa berkepanjangan..., jadi aman gak aman yaaa sama aja resikonya naik sepeda atau kendaraan bermotor. Utk para pekerja yg nomor satu adalah tetap naik kendaraan umum, kereta, bus dsbnya, kalau bisa kurangi bahkan stop kendaraan pribadi, ini yg membuat macet, kecuali berpenumpang sekurang kurangnya 3 orang, sharing-sharinglah spt model bla bla car.... Dan ini kelebihannya bersepeda, kalau nubruk orang gak sampai fatal, hebatkan sepeda sangat aman utk orang orang sekitar kita, gak egois cari aman sendiri, ini baru yg namanya keren masbro smile emoticon

Lalu sehat gak?, nah ini yg sangat menarik..., puanjaaang ceritanya... Saya coba gambarkan bgmn sejak sebelum saya rutin B2W utk lari satu kilometerpun saya gak sampe udah ngos ngosan mau putus nafasnya sampai akhirnya bisa ikutan lelarian event 10K..., ya lumayanlah karena lelarian memang lebih berat. Kalau bisa rutin lelarian itu lebih maknyuuusss sehatnya selama dengkul masih kuat menompang tubuh kita. Bedanya dgn sepeda, jarak tempuhnya terbatas, kalau sepedahan bisa lebih jauh.

Jarak jauh?, segimana sih jauhnya? Kalau ada raker atau outbond di Puncak atau Sukabumi, saya tetap naik sepeda dari rumah. Setiap ada kesempatan business trip ke Jepang saya selalu bawa sepeda, shg pd waktu meeting dgn mereka di Tokyo, mereka pada melongo saya masuk kantor mereka dgn menjinjing tas khusus utk sepeda dan helm... hihihi... Beberapa kali ke negara sakura bisa merasakan sepedahan di Tokyo kala winter akhir Januari tahun lalu dgn road bike, kemudian dgn seli (sepeda lipat) naik Gn. Fuji sampai pos terakhir 5th station dari tepi danau Kawaguchi-ko. Lalu bersama kawan2 Rockers Jkt - Bdg, Bdg - Jogya. Kalau saya berlibur dgn keluarga saya selalu bawa sepeda, saya sempatkan berkeliling dgn sepedahan di Bali dan Lombok.

Nah utk persiapan gowes luneg saya lebih serius karena gowes sendirian susah cari kawan yg waktunya bersamaan, saya coba ikut event Audax 2x di Jogya 2013 dan di Jkt 2014 masing-masing 200km dalam sehari, di Jogya saya masuk jam 22:00 terlambat 2 jam dan terakhir di Audax Jkt - Bogor masuk pas maghrib jam 18:00, 2 jam lebih cepat dari batas waktu lumayanlah ada perbaikan waktu. Lalu coba gowes touring sorangan dgn bawa gembolan naik Gn. Lawu dari Madiun sampai Solo lewat Cemoro Sewu Sarangan, ke Puncak Pass, mang Ade beberapa kali, Gunung bunder, Halimun, dst dst.... akhirnya pede utk gowes touring sorangan dari Tokyo sampai Fukuoka sekitar lebih kurang dari 750km lewat Kyoto, Osaka, naik ferry ke Imabari, lanjut gowes di pulau Shikoku naik ferry lagi ke Shimoseki di pulau Kyushu, gowes lagi sampai Fukuoka.
Nah.... akhirnya baru baru ini saya mencoba dan berhasil melakukan gowes membelah Eropah, dari pantai Northwest Europe di Den Haag, Rotterdam, Boxtel di Netherlands, Antwerpen dan Brussel di Belgium, masuk France kota Valenciennes, Corbie/Amiens, Clermont, Paris, Melun, Sens, Tonnerre, Masingy les Vitteaux, Dijon, Auxonne, Villeneuve d'aval, Vaux et Chantegrue. Then masuk ke Switzerland di Lausanne, Vevel, Montreux, Martigny, Brigh, Fiesch, naik cable car ke salah satu puncak pegunungan Alps Eggishorn lalu lanjut ke Faido, gowes lagi dari Faido, Lugano, esoknya masuk Italy ke Como, Milan, Brescia, Verona dan akhirnya sampai juga di pantai Southeast Europe di Venice, Italy...
Alhamdulillah... Thanks God...
Jadi dari Den Haag sd Venice yg tidak saya gowes sekitar 72km dari Fiesch sampai Faido karena harus melewati salah satu pass di Alps dgn ketinggian sekitar 2481m , kalau dipaksain rasanya bisa sih karena saya sdh pernah coba gowes sampai ketinggian sekitar 2300m di Gn. Fuji, 5th Station yg masih bersalju (also known as Yoshidaguchi 5th Station or Kawaguchiko 5th Station) dan Cemoro Sewu Sarangan di ketinggian 1950m, tetapi berhubung saat ini di Alps cuaca kurang mendukung terkadang hujan, bawa gembolan cukup berat, dingiiiinnnn daerah pegunungan sdh mau masuk winter, sepiiiiiiii sorangan pulak, mana dengkul udah mulai ngilu tanjakan melulu..., ntarlah kalau ada kesempatan utang gowes ini saya bayar.

So... so far saya gowes di Eropa sudah sekitar 2500km menurut speedometer sepeda saya. Setelah sampai Venice naik kereta ke Villach-Austria karena harus melewati pegunungan Alps lagi, badan rasanya mulai rontok krn hampir tiap hari gowes, lalu esoknya gowes lagi ke Klagenfurt weeeh indah dan nyaman banget bicycle pathnya Austria kereeennn serasa badan dicharge lagi utk gowes...., ttp memang sdh terasa capek saya naik kereta lagi....
Saat ini lagi di Viena-Austria, salah satu kota cantik di Eropa Timur, tampaknya lebih nyaman istirahatnya disini dulu sebelum bertolak ke Prague, Berlin dan kembali ke Amsterdam dan mudik naik pesawat ke Pamulang...

Terima kasih ya Allah telah diberi kesempatan gowes jarak jauh (long distance cycling/ touring) , melihat alam ciptaanMU, juga pada keluarga tersayang istri saya Hanny dan anak2 saya sikembar Hendy dan Handy yang selalu monitor dan memberikan semangat, saudara2 saya Elly, bro Yus, om Ben, tante Syl yg peduli dan taking care ketika saya lagi ciloko, do'a kawan2 semua, sekali lagi terima kasih sudah bisa melihat keragaman budaya, merasakan kehangatan keramahan, kepedulian teman2 di komunitas Warmshower.org yg telah memberi tumpangan di rumah kalian selama di Europe... keren keren banget komunitas sepeda touring kelas dunia ini.... Banyak cerita banyak foto.... satu satu nanti coba saya share, terima kasih utk teman2 yg menyarankan dan bersedia membantu membuat buku utk perjalanan ini, let me think...

It's just about cycling story, the hidden power of B2W... dedicated for cyclist yg selalu berB2W dimanapun khususnya teman2 komunitas Rockers yg rutin blusukan setiap Sabtu dan Rebo, om BP, Budhi Prasetyo yg mengajak pertama kali berB2W hingga kecanduan, teman2 Rosela dan terlebih Rocketers, itu manusia-manusia TangSel sing ora gelem menengo selalu semangat utk selalu B2W, kegilaan and bullying sadisss kalian ngangenin.... Jadi back to the question, sehat gak B2W?, menurut ane sih SEHAT BANGET....!!!
(to be continued, masih adalah cerita cerita tentang gogowesan kalau berminat, just sharing...)
feeling fantastic with Adi Supriyatna, Amoreno Reno, Chaidir Akbar and 16 others.

Monday 23 February 2015

Pernanden Megegeh Erlereng

Srikandi Pesepeda Sulawesi


Kawes, br Tarigan pensiun RS Cikini, gegehen nd Tigan e asa aku ergeretaangin. Kemuhen, tergelar Serikandi perban enggo ergeretaangin jalur pulau Sulawesi ... Mejuah juah kuta kemulihen ... lokasi foto Bundaran HI Tikum Federalist Jakarta Sekitar